BIRTHDAY TRIP

birthday surprise taunya jodoh

Before we go on posting our honeymoon trips, let's wish Ayu a very happy birthday! On December 30th, this woman has turned 29. For someone who loves birthdays so much (even when it's not hers), she deserves to be pampered on her birthday. What happened? Read on!
Dion sudah mempersiapkan few surprises untuk hari ulang tahun Ayu. Sayangnya, every single time, ketahuan. Berhubung ulang tahun Ayu cuma beda sehari sama perayaan tahun baru, jadi semua tiket dan hotel harganya melambung tinggi karena lagi peak season jadi pilihan destinasinya terbatas. Awalnya mau ke Lombok, ketahuan. Kemudian mau keliling Yogya, ketahuan juga. Akhirnya dibeliin tiket ke Tokyo, yang itu pun ketahuan juga. Ayu kepo kebangetan apa gimana sih ini?

Soal kado juga gitu. Karena keburu ketahuan, mau ngga mau dikasi jadi early birthday presents hahaha. Little did Ayu know, ternyata Dion masih ada jurus terakhir. Tanggal 29 malam, kami sudah packing pakaian penangkal dingin. Dion sudah sibuk bawa bantal, tenda, kompor, matras. Mau pindahan apa gimana sih nih? Berhubung udah kebanyakan ketahuan, jadi Ayu diem aja malam itu.

Tanggal 30 Desember pukul 00.30, kami berangkat mengarah ke tol jagorawi. Ke Puncak kali ya.. Eh, taunya Dion ambil exit tol Bogor. Pulang ke rumah Ayu kah? Ternyata belokan ke rumah Ayu pun dilewatin, dan kami mengarah ke Batutulis dan jalan terus sampai Cijeruk.

Ternyata we're going camping di Bukit Alesano yang punya nama lain Bukit Pasir Pogor atau Bukit Sukhoi. Katanya sih, bukit ini pernah menjadi tempat evakuasi pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, 9 Mei 2012 lalu (Liputan6.com). Lokasinya camping ground-nya masih deket sama kota, jalanannya masih bagus sampai di gapura Balai Embrio Ternak. Setelah itu jalanannya hancur hehehe. But worry not, mobil masih bisa naik kok sampai ke atas. Sebelum sampai di gapura yang ada plang BET-nya, kami berhenti di spot yang dijaga oleh keamanan setempat. Ditanya mau kemana, jawab aja Bukit Alesano. Kemudian kami bayar IDR 15,000 (mobil dan orang dihitung sama, @IDR5,000) sebagai iuran masuk sama keamanan setempat. Begitu sudah di atas bukit, kebayar deh itu gajruk-gajruk di jalan berbatu. Even dari mobil aja viewnya bagus banget!

View from the top, beautiful city lights

Birthday girl girang diajak camping

Oya, selain iuran tadi, sesampainya di Bukit Alesano, kami harus mendaftar terlebih dahulu. Ditanya berapa orang, nginep ngga, mau sewa tenda atau bawa sendiri, dikasi tahu juga MCK di mana, kalau lapar ada warung yang buka 24 jam. Untuk mengurus semacam SIMAKSI (surat izin memasuki kawasan konservasi), kami membayar IDR 50,000 untuk 1 mobil dan 2 orang yang menginap. Katanya sih, kalau ngga nginep cukup bayar IDR 30,000 saja. Memang ngga ada suratnya sih, tapi kamu hanya perlu menuliskan nama dan tempat asal di buku tamu. Nanti kalau mau pulang juga harus laporan dulu ke pos pendaftaran ini.

Nah, setelah urusan pendaftaran selesai kami memutuskan untuk buang air kecil dulu daripada repot naik turun dari camping spotnya. Di sini ada 2 MCK, yang satu posisinya di sebelah warung 24 jam (bilik semen dan ada pintu kayu) dan mesti bayar IDR 2,000 karena milik pribadi. Yang satu lagi posisinya dekat camp ground, penampakannya hanya MCK dari bambu saja, ngga ada pintu, cuma kerai dari banner bekas hehehe. MCK dari bambu ini gratis kok. Airnya? Ada, DINGIN BANGET!

Selesai urusan panggilan alam, kami pun diantar oleh guide untuk memilih camp spot. Berhubung kami cuma berdua, jadi bisa pilih spot yang di depan dan tidak terhalang oleh rumput. View-nya langsung menghadap gunung dan city lights dari pemukiman kaki gunung. Nanti guide-nya akan nawarin bantuin mendirikan tenda, cukup kasi tip seikhlasnya (kami kasi IDR 20,000 untuk 2 guide ini).

Kami memang bawa tenda dan matras sendiri (bisa cari yang murah dan lumayan berkualitas di Ace Hardware seharga IDR 300,000), tapi lupa siapin senter terang buat lampu wkwkwkwk. Untung senter yang dibawa guidenya terang benderang, jadi no problemo buat diriin tenda. Untuk lampu di dalam tenda akhirnya kami mendayagunakan salah satu headlamp. Kalau kamu ngga ada tenda, kamu bisa sewa tenda di pos.

Berhubung ini camping "manja" edisi ulang tahun, kami bawa kompor Hi Cook sendiri, bawa Indomie, kopi, wedang jahe, air Aqua, dan camilan-camilan lainnya. Kami juga sudah siapkan plastik untuk tempat sampah, biar sampahnya rapi dan ngga bikin kotor camp ground-nya.

Yang lucu, setelah kami settled in dan mulai duduk di depan tenda sambil minum kopi, tetiba terdengar suara krasak krusuk. Kirain kadal atau binatang nyeremin lainnya, taunya kucing. Kucingnya lompat dari undakan di atas tenda, mendarat di depan tenda. Dia clangak-clinguk sebentar, ngga pakai ba-bi-bu langsung nyempil di antara kami, trus bobok. Lucu banget ya, karena itu kami kasi nama kucing ini Stefani (you know, because she's funny.....lel).

Stefani Upil yang hobinya nyempil

Ngga takut sama sekali sama manusia, malah pingin manja-manjaan mulu

Foto-foto di malam hari ngga do justice banget (mungkin karena kami kurang jago operate kameranya hehehe), karena what we saw was very beautiful. Selain ribuan lampu rumah yang udah kaya perhiasan kalau dilihat dari atas, kami juga bisa melihat jelas bayangan gunung di depan kami. Sayang, mau pakai iPhone atau kamera mirrorless, sama-sama ngga keliatan gunungnya.

Kami menikmati pemandangan super mahal (lebih bagus daripada city lights Jakarta yang dilihat dari lantai 20 sekian di Ritz Carlton Pacific Place, serius) sambil makan indomie. Emang ya, kalau lagi "ngalam" gini, semua makanan jadi enak hahaha.

Tadinya kami mau nunggu sunrise, tapi udah ngantuk pisan. Jadilah kami nap sebentar sambil menunggu munculnya sunrise.

View from our tent

Bangun-bangun dikasi view yang bikin hati adem. Cukup buka tenda, gunungnya udah keliatan. Tripnya ngga mahal, tapi pengalamannya priceless! View yang ditawarkan menghadap timur dengan latar belakang Gunung Gede Pangrango. Sayang beribu sayang, pagi itu langit berawan dan ada kabut tipis di kaki gunung. Sedih, jadi ngga bisa lihat sunrise deh. Padahal sunrise di sini cantik banget, lho!

One cloudy morning
Kami sarapan Indomie sambil menunggu langit cerah supaya bisa foto-foto lagi. Tadinya sih mau bikin pancake, tapi lupa bawa telur sama susu hahahaha. Indomie dan kopi to the rescue!

Kompor penyelamat dikala lapar karena kedinginan

Selesai sarapan kami ogah rugi, so we took lots of picture. Here are some of our pictures, enjoy!

Look who just woke up

Panoramic view taken with iPhone 6 Plus

Gantian shift sama Stefani, pagi-pagi ada yang udah rusuh di depan tenda.

Desa Kabut Pagi (ngarang)

Comforting

Endless greens

Swollen face don't care

Say something funny: SOMETHING FUNNY

Must do: foto di ilalang dengan background gunung

Yay, it's my birthdaaaay!

Gunung Fuji versi Cijeruk

Dalem hati: terima kasih Tuhan, kalau boleh meminta, saya dan suami pingin traveling terus dan selalu sehat. Amin!

The Husband who made it all possible

Taunya Jodoh goes to Bukit Alesano!

Jadi kalau kamu pingin a quick getaway yang murah dan ga ribet, cuslah ke Bukit Alesano. Bensin dari jakarta IDR 100,000 cukup kok, di camp ground cuma keluar uang ngga sampe 100ribu buat berdua. Makanan dan minuman bawa sendiri. Hemat dan seru! Apalagi kalau ajak temen-temen, bisa sambil BBQ juga. Oya, karena mobil bisa naik dan diparkir di depan pos pendaftaran, kamu bisa bawa perintilan banyak (kalau emang pengen mrintil kaya BBQan segeng ya, kalau mau kemping beneran juga gpp sih) soalnya dari parkir mobil ke camp spot-nya ngga jauh, bisa banget bolak-balik ambil barang di bagasi mobil.

Setelah puas foto-foto, kami akhirnya packing untuk mandi di rumah Ayu di Bogor (Dion thought this through... slick). Pulang sekitar pukul 09.00 WIB dan jalanan belum macet, kurang dari sejam kami sudah sampai di rumah Ayu. Sarapan lagi dengan menu pancake (karena di rumah ada susu dan telur haha), kemudian kami memutuskan untuk bobok ciang karena semalem kurang tidur banget.

Long story short, kami menghabiskan sisa hari ulang tahun Ayu dengan dinner bersama keluarga Ayu di The Duck King Pondok Indah Mall, lalu pulang ke kosan. Esok paginya Ayu minta dibikinin pancake lagi, menyalahgunakan basian "Birthday Power" zzz.

Pancake with love :D
Anyway, if you ask, what the heck is Birthday Power? Birthday Power is something that Ayu insist to be exist. In her opinion, birthdays should always be celebrated and she always love birthdays even it's not hers. So the definition of Birthday Power is:

The abusive ability of telling people what one's need in his/her birthday and people can't say no because it will hurt the birthday girl/guy's feeling and that's not cool because everybody should be happy on their birthdays. Okay?
So, have you used your Birthday Power? *devilish laugh*

No comments :

Post a Comment